Competitions
Bintang muda Barcelona, Ansu Fati, kembali menjadi sorotan setelah menolak tawaran menggiurkan pada bursa transfer Januari lalu.
Pemain berusia 22 tahun ini dikabarkan menolak kepindahan ke Liga Pro Saudi, meskipun Barcelona sendiri bersedia melepasnya. Keputusan ini menegaskan tekad Fati untuk tetap bertahan dan berjuang mendapatkan tempat di skuat utama, meskipun perannya di bawah pelatih Hansi Flick masih belum jelas.
Ansu Fati pernah digadang-gadang sebagai penerus Lionel Messi di Barcelona setelah tampil gemilang sebagai lulusan akademi La Masia. Namun, serangkaian cedera dan performa yang tidak konsisten membuat kariernya mengalami penurunan.
Terakhir kali ia mencetak gol untuk Barcelona adalah pada Juni 2023. Setelah itu, ia dipinjamkan ke Brighton & Hove Albion untuk musim 2023/24, tetapi hanya mampu mencetak empat gol di semua kompetisi.
Di bawah kepemimpinan Hansi Flick yang mengambil alih kursi pelatih pada musim panas 2024, Fati sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di laga pramusim. Namun, seiring berjalannya waktu, ia semakin tersingkir dari skuat utama.
Flick bahkan beberapa kali tidak memasukkannya dalam daftar pemain untuk pertandingan, sementara pihak klub juga berusaha melepasnya guna meringankan beban keuangan mereka.
Menjelang penutupan bursa transfer Januari, klub Arab Saudi, Al-Shabab, dilaporkan mengajukan tawaran senilai €10 juta ditambah bonus €5 juta untuk mendapatkan Fati. Barcelona terbuka untuk menerima tawaran tersebut, namun Fati secara tegas menolaknya. Ia tampaknya masih ingin bertahan di Eropa dan tidak tergoda untuk hijrah ke Timur Tengah.
Penolakan ini bukanlah yang pertama bagi Fati. Sepanjang jendela transfer, ia juga dikabarkan menolak beberapa tawaran lainnya demi bertahan di Barcelona. Meskipun peluang bermainnya terbatas, ia tetap berusaha membuktikan bahwa dirinya masih layak memperkuat klub yang telah membesarkan namanya.
Keputusan Fati untuk bertahan bisa menjadi masalah bagi Barcelona, yang tengah menghadapi krisis finansial. Klub berusaha menekan pengeluaran, termasuk dengan menjual pemain yang memiliki gaji tinggi. Melepas Fati bisa membantu meringankan beban keuangan sekaligus memberi ruang bagi pemain lain untuk berkembang.
Selain itu, pendekatan pragmatis Flick dalam mengelola tim juga semakin memperjelas posisi Fati yang tidak lagi menjadi prioritas dalam rencana jangka panjang klub. Meski demikian, Flick tidak sepenuhnya menutup peluang bagi Fati untuk mendapatkan kesempatan bermain, asalkan ia mampu membuktikan diri dalam sesi latihan.
Meski situasinya sulit, masih ada secercah harapan bagi Fati di Barcelona. Laporan terbaru menyebutkan bahwa ia menunjukkan peningkatan dalam latihan, bahkan mendapatkan pujian dari staf pelatih atas dedikasi dan kerja kerasnya. Flick dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk kembali memberinya kesempatan jika ia terus menunjukkan performa yang positif.
Namun, waktu semakin menipis bagi Fati untuk membuktikan dirinya. Dengan musim 2024/25 yang hanya tersisa beberapa bulan lagi, ia harus memanfaatkan setiap peluang yang datang agar bisa mengamankan masa depannya di klub.
Keputusan Fati untuk menolak tawaran dari Liga Pro Saudi menunjukkan bahwa ia masih ingin berjuang di kompetisi Eropa. Namun, jika tidak ada perubahan signifikan dalam situasinya di Barcelona, peluang untuk hengkang di musim panas nanti semakin besar.
Beberapa klub dari La Liga dan Premier League telah menunjukkan minat terhadapnya, dan kemungkinan besar akan kembali mengajukan penawaran saat bursa transfer kembali dibuka. Untuk saat ini, Fati masih berada dalam persimpangan antara potensi besar dan kenyataan yang sulit.
Ia adalah simbol dari kejayaan akademi La Masia, tetapi juga cerminan dari tantangan yang dihadapi Barcelona saat ini. Apakah ia mampu mengembalikan kariernya ke jalur yang seharusnya atau justru harus mencari peruntungan di tempat lain?
Mari terus ikuti perkembangan Ansu Fati dan berita transfer lainnya hanya di ShotsGoal! Jangan lupa untuk mengikuti kami agar tidak ketinggalan update terbaru seputar dunia sepak bola!