Competitions
Patrick Kluivert, nama yang sangat familiar di dunia sepak bola, terutama bagi para penggemar klub-klub Eropa seperti Ajax Amsterdam dan Barcelona, kini menjadi sorotan setelah dikabarkan akan menjadi pelatih baru Timnas Indonesia.
Kluivert, yang memiliki karier cemerlang sebagai pemain, ternyata juga memiliki perjalanan penuh kontroversi dan skandal yang sempat mencoreng reputasinya. Meskipun demikian, banyak yang berharap bahwa pengalaman dan keahlian Kluivert di lapangan dapat membawa perubahan signifikan bagi Timnas Indonesia.
Kali ini Min ShotsGoal akan membahas mengenai kontroversi dan skandal yang pernah menimpa calon pelatih timnas tersebut.
Patrick Kluivert memulai karier sepak bola profesionalnya di Ajax Amsterdam, di mana ia menjadi salah satu penyerang muda paling menjanjikan di dunia. Pada 1994, ia bergabung dengan tim senior Ajax dan membantu klub tersebut meraih sejumlah gelar, termasuk Liga Champions UEFA pada 1995.
Penampilannya yang gemilang di Ajax mengundang perhatian banyak klub besar Eropa, dan ia akhirnya melanjutkan karier di AC Milan sebelum menemukan kesuksesan lebih besar di Barcelona. Di Barcelona, Kluivert menjadi pemain kunci dan mencetak banyak gol penting, membantu tim meraih beberapa gelar La Liga dan trofi lainnya.
Namun, di balik prestasinya di lapangan, perjalanan hidup Kluivert tidak lepas dari berbagai kontroversi yang mencoreng citranya. Salah satu insiden paling mencolok terjadi pada tahun 1995, saat Kluivert terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang pria di Belanda.
Saat itu, Kluivert berusia 19 tahun, ia mengendarai mobil BMW M3 Sportsnya dengan kecepatan 104 km/jam di area pemukiman yang memiliki batas kecepatan 50 km/jam. Kluivert terbukti mengemudi dengan kecepatan tinggi di area pemukiman yang memiliki batas kecepatan rendah, dan kecelakaan tersebut berujung pada vonis hukuman kerja sosial selama 240 jam. Kejadian ini menjadi salah satu titik hitam dalam kariernya sebagai pemain muda.
Dua tahun setelah insiden tersebut, Kluivert kembali diterpa isu negatif. Menurut laporan The Telegraph, seorang wanita berusia 20 tahun melaporkan telah mengalami pelecehan seksual oleh empat pria, salah satunya diduga adalah Kluivert.
Meski laporan ini sempat menjadi perbincangan luas, penyelidikan polisi tidak menemukan bukti yang cukup untuk menjerat Kluivert, dan ia tidak didakwa atas tuduhan tersebut. Kasus ini memperkuat persepsi publik bahwa Kluivert memiliki sisi gelap di luar lapangan, meskipun tidak ada konsekuensi hukum yang dihadapinya.
Meski laporan ini sempat menjadi perbincangan luas, penyelidikan polisi tidak menemukan bukti yang cukup untuk menjerat Kluivert, dan ia tidak didakwa atas tuduhan tersebut. Kasus ini memperkuat persepsi publik bahwa Kluivert memiliki sisi gelap di luar lapangan, meskipun tidak ada konsekuensi hukum yang dihadapinya.
Setelah pensiun sebagai pemain, Kluivert menghadapi masalah finansial akibat kecanduan Perjudian. Pada tahun 2017, media Belanda De Volkskrant melaporkan bahwa Kluivert memiliki utang sebesar satu juta Euro kepada sindikat kriminal akibat aktivitas judinya saat menjadi pelatih tim muda FC Twente.
Utang tersebut dilaporkan terjadi saat ia menjadi pelatih tim muda FC Twente. Situasi ini membuatnya menjadi target ancaman dan pemerasan. Pengacaranya, Gerard Spong, menyatakan bahwa Kluivert adalah korban dalam kasus ini dan telah berupaya melunasi sebagian besar utangnya. Namun, masalah keuangan ini tetap menjadi noda dalam perjalanan hidupnya.
Di lansir dari Sky Sports, Selain masalah di luar lapangan, Kluivert juga pernah terlibat insiden kontroversial saat membela Barcelona. Pada Desember 1998, dalam pertandingan melawan Rayo Vallecano, ia diduga melakukan tindakan tidak sportif terhadap kapten lawan, Jesus Cota.
Namun Meskipun demikian, pihak Barcelona membela Kluivert dengan menyatakan bahwa insiden tersebut terjadi setelah provokasi dari pemain lawan. Meskipun demikian, insiden ini menambah deretan kontroversi yang melibatkan dirinya di masa kariernya.
Meski dibayangi oleh berbagai kontroversi, Kluivert tetap dianggap sebagai sosok yang memiliki pengalaman dan pengetahuan luas di dunia sepak bola. Penunjukannya sebagai calon pelatih Timnas Indonesia menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Sebagian berharap kehadirannya dapat membawa perubahan positif dan meningkatkan prestasi tim nasional, sementara yang lain khawatir masa lalunya dapat mempengaruhi kinerjanya sebagai pelatih. Kluivert yang di tunjuk untuk menggantikan STY akan memikul beban berat dalam perjalanan nya mengawal Timnas Indonesia.
Apakah Patrick Kluivert mampu melanjutkan trend positif yang di tinggalkan oleh Shin Tae-yong? Simak terus Informasi Sepak Bola Terbaru hanya di ShotsGoal!