Competitions
Jika Anda mengenal Terry Cooke, Anda adalah sebagian kecil orang yang mengingat dia. Dia dikenal karena menjadi satu dari sedikit orang yang dicintai dua klub kota Manchester, yaitu Manchester United dan Manchester City. Apa sih yang membuat Cooke istimewa?
Cooke mengawali karier sepak bolanya dengan bergabung bersama akademi Manchester United pada tahun 1980-an akhir. Ia adalah bagian dari generasi muda bertalenta yang kemudian dikenal dengan sebutan Class of 92, meskipun secara usia, ia sedikit lebih muda dari mayoritas anggota kelompok tersebut. Cooke menunjukkan potensi besar sebagai pemain sayap kanan yang lincah dan memiliki kemampuan umpan silang yang akurat.
Ia juga menjadi bagian penting dari tim junior Manchester United yang berhasil meraih gelar juara FA Youth Cup pada tahun 1995. Debut Cooke di tim utama Manchester United terjadi pada tanggal 16 September 1995, dalam pertandingan Premier League melawan Bolton Wanderers. Ia langsung memberikan dampak positif bagi tim dengan memberikan asis untuk gol yang dicetak oleh Ryan Giggs. Penampilan apiknya dalam pertandingan tersebut membuatnya terpilih sebagai pemain terbaik dalam pertandingan tersebut. Debut yang gemilang ini memunculkan harapan bahwa Cooke akan menjadi salah satu bintang masa depan Manchester United.
Sayangnya, Class of 92 terlalu berkelas untuk ditembus. Meski terus mencoba, Cooke akhirnya menyerah. Pada musim 1998-1999, dia pun membuat sebuah gerakan yang akan mengubah hidupnya.
Pada tahun 1999, Cooke memutuskan untuk bergabung dengan Manchester City, yang saat itu berkompetisi di Divisi Kedua Liga Inggris, dengan status pinjaman. Keputusan ini menjadi langkah penting dalam kariernya, karena ia mencari kesempatan bermain yang lebih reguler dan peran yang lebih signifikan dalam sebuah tim. Transfer ini juga menandai kepindahan yang jarang terjadi antara dua klub rival sekota, Manchester United dan Manchester City.
Kedatangan Cooke di Maine Road disambut dengan antusiasme oleh para penggemar Manchester City, meski dia datang dari rival sekota. Ia diharapkan dapat memberikan dimensi baru dalam serangan tim dan membantu klub untuk kembali ke divisi yang lebih tinggi. Cooke dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan menunjukkan kualitasnya sebagai pemain sayap yang lincah, kreatif, dan memiliki kemampuan umpan silang yang akurat. Ia juga dikenal karena etos kerjanya yang tinggi dan semangat juangnya di lapangan.
Salah satu momen paling tak terlupakan dalam karier Terry Cooke di Manchester City adalah perannya dalam final play-off Divisi Kedua melawan Gillingham pada tahun 1999. Pertandingan yang berlangsung di Wembley ini menjadi penentu bagi promosi City ke Divisi Satu. City tertinggal 2-0 hingga menit-menit akhir pertandingan, namun berhasil bangkit secara dramatis dan menyamakan kedudukan menjadi 2-2 melalui gol-gol di masa injury time.
Dalam babak adu penalti, Cooke menunjukkan ketenangan dan keberaniannya dengan sukses mengeksekusi penalti. Kemenangan ini mengantarkan City meraih promosi dan menjadi momen bersejarah bagi klub dan para penggemarnya. Kontribusi Cooke dalam pertandingan tersebut semakin mengukuhkan statusnya sebagai pahlawan di mata para Cityzens.
Meski kemudian kembali ke Manchester United, pendukung Manchester City tetap mencintainya. Dia pun menjadi salah satu pemain yang beruntung dicintai oleh dua belahan kota Manchester itu.
Siapa lagi selain Terry Cooke yang dicintai oleh Manchester United dan Manchester City? Jangan lewatkan berita dan update terbaru seputar sepak bola di ShotsGoal!