Vinicius Junior, seorang pemain bintang di Real Madrid, telah menjadi simbol perlawanan terhadap rasisme di La Liga, Spanyol.
Aksi Rasisme yang Menimpa Vinicius Junior
Vinicius telah berulang kali menjadi target pelecehan rasis di berbagai stadion di Spanyol, sebuah kenyataan pahit yang menyoroti masalah rasisme yang terus-menerus dalam sepak bola Spanyol. Salah satu insiden paling terkenal terjadi pada Mei 2023 saat pertandingan melawan Valencia di Stadion Mestalla. Selama pertandingan tersebut, Vinicius menjadi sasaran nyanyian dan gerakan meniru monyet dari beberapa penggemar Valencia.
Hal ini menyebabkan kemarahan publik dan kecaman luas. Insiden tersebut begitu parah sehingga pertandingan sempat dihentikan sementara waktu. Sebelum insiden di Valencia, Vinicius juga mengalami pelecehan rasis dalam pertandingan lain. Pada bulan Maret 2023, selama pertandingan melawan Real Mallorca, penggemar terlihat membuat suara dan gerakan meniru monyet yang ditujukan kepadanya.
La Liga menerima keluhan dari Real Madrid tentang insiden ini, tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil karena dianggap tidak memiliki dimensi kriminal. Selain itu, pada bulan Januari 2023, sebuah boneka yang menyerupai Vinicius digantung dari jembatan di dekat tempat latihan Real Madrid dengan spanduk yang bertuliskan âMadrid membenci Real,â sebuah tindakan yang dikutuk luas sebagai tindakan rasis dan intimidasi.
Reaksi dan Dukungan Rekan Setim
Rekan setim, klub, dan tokoh-tokoh terkemuka dalam dunia sepak bola segera menyampaikan pesan dukungan mereka, mengutuk tindakan rasis tersebut dan menyerukan tindakan tegas untuk memberantas rasisme dari olahraga. Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, secara terbuka mengkritik rasisme tersebut dan meminta otoritas terkait untuk mengambil tindakan yang lebih efektif.
Selain itu, organisasi sepak bola di seluruh dunia juga memberikan dukungan mereka kepada Vinicius Junior. FIFA dan UEFA mengeluarkan pernyataan yang mengutuk rasisme dan menegaskan komitmen mereka untuk memerangi diskriminasi dalam sepak bola. Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) juga menyampaikan pesan solidaritas kepada Vinicius.
Di luar dunia sepak bola, tokoh-tokoh masyarakat, politisi, dan organisasi anti-rasisme juga angkat bicara untuk mendukung Vinicius dan mengutuk rasisme. Pemerintah Brasil menyatakan keprihatinan mendalam tentang pelecehan yang dialami oleh Vinicius dan menyerukan otoritas Spanyol untuk mengambil tindakan yang lebih tegas.
Masa Depan yang Lebih Baik
Perjuangan melawan rasisme adalah perjuangan yang panjang dan berat. Namun, dengan tekad dan kerja sama dari semua pihak, masa depan yang lebih baik dapat diwujudkan. Sepak bola harus menjadi tempat yang inklusif dan ramah bagi semua orang, tanpa memandang ras, warna kulit, atau kebangsaan untuk perkembangan sepak bola yang lebih baik di tahun 2025.
Kita tentu berharap rasisme tidak lagi terjadi kepada Vinicius Junior. Ikuti kelanjutan beritanya, serta berita sepak bola lainnya secara lengkap dan terbaru hanya di ShotsGoal.