AC Milan Gagal Tampil Menggigit di Final Coppa Italia
AC Milan baru-baru ini takluk 0-1 dari Bologna pada Final Coppa Italia, membuat mereka mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah dari Fabio Capello, pelatih legendaris Italia.
Evaluasi Penampilan AC Milan di Final
Pada laga final melawan Bologna, AC Milan terlihat kesulitan mengembangkan permainan dan menciptakan peluang. Kreativitas di lini depan sangat minim, sehingga mereka gagal menembus pertahanan lawan. Ini menjadi sorotan utama yang harus diperbaiki oleh tim.
Capello menegaskan meskipun ada beberapa momen berbahaya khususnya dari Rafa Leao di babak pertama, secara keseluruhan Milan "tidak berbuat apa-apa, nol". Hal ini menunjukkan bahwa para pemain gagal menampilkan permainan dengan intensitas dan efektivitas yang dibutuhkan dalam pertandingan Final.
Penampilan Milan di Final juga menjadi cerminan musim yang kurang konsisten, di mana mereka gagal mempertahankan level terbaik dalam pertandingan penting. Ini menjadi peringatan bagi seluruh jajaran tim bahwa mentalitas dan kesiapan harus diperkuat.
Strategi Pelatih dan Penggantian Pemain
Kritikan Capello tak hanya soal permainan pemain, tetapi juga keputusan strategi pelatih Sergio Conceicao. Menurut Capello, Conceicao seharusnya lebih cepat memasukkan Samuel Chukwueze yang merupakan salah satu pemain yang berpotensi mengubah jalannya pertandingan.
Namun, pelatih Bologna, Vincenzo Italiano, dinilai sudah mampu mengantisipasi taktik tersebut dengan menutup rapat celah pertahanan setelah unggul. Hal ini membuat Milan kesulitan menembus lini belakang lawan meski sudah menurunkan banyak penyerang.
Capello menambahkan, "Conceicao mencoba menempatkan sebanyak mungkin penyerang, tapi Italiano terbukti belajar dari pengalaman final sebelumnya untuk mengunci pertahanan dengan sangat baik." Ini menunjukkan duel strategi yang dipenuhi kecerdikan dan pengalaman dari pelatih Bologna.
Kesimpulan dan Harapan untuk AC Milan
Kekalahan di final Coppa Italia 2025 adalah refleksi dari perjalanan musim Milan yang penuh kendala. Capello menilai bahwa kemenangan besar hanya bisa didapat jika ada perubahan signifikan dalam cara bermain dan pemilihan strategi tim.
"Selain Leao, satu-satunya yang bersinar adalah Chukwueze di akhir. Setelah musim yang mengecewakan, performa seperti itu sangat-sangat menyedihkan," kata Capello. AC Milan tidak bisa lagi bergantung pada segelintir pemain saja. Tim harus menciptakan sinergi kolektif dan mental juara agar bisa bersaing di level tertinggi.
Harapan ke depan adalah AC Milan melakukan pembenahan menyeluruh, baik dari segi taktik maupun kebugaran pemain, agar mampu bangkit kembali dan memperbaiki reputasi mereka di kancah nasional dan internasional. Jangan lewatkan berita dan update terbaru seputar sepak bola lainnya di ShotsGoal!