Rapor Real Madrid Musim 2024/2025: Banyak Bintang, Tapi Gagal Menyatu!
Real Madrid menutup musim 2024/2025 dengan performa yang jauh dari ekspektasi. Meski diperkuat deretan pemain bintang kelas dunia, tim asuhan Carlo Ancelotti gagal meraih satu pun gelar. Kekompakan yang buruk, lini belakang yang keropos, dan inkonsistensi permainan menjadi sorotan utama musim ini.
Gagal Konsisten, Gagal Juara
Di kompetisi La Liga, Real Madrid tampil tidak stabil sejak awal musim. Hasil imbang melawan tim papan tengah hingga kekalahan mengejutkan di kandang sendiri menjadi pemandangan yang berulang. Puncaknya, dua kekalahan menyakitkan dari rival utama Barcelona membuat luka semakin dalam. Kekalahan 0-4 di kompetisi domestik dan 2-5 di final Supercopa de España menunjukkan seberapa jauh ketertinggalan Real dari sang rival musim ini.
Meskipun Kylian Mbappe tampil gemilang dengan 31 gol dari 34 laga La Liga, kontribusinya tak mampu menolong Madrid dari hasil buruk. Rekannya di lini depan, Vinicius Junior, tampil jauh di bawah harapan. Beberapa momen krusial, termasuk dua kegagalan penalti, membuat performa Vinicius dipertanyakan. Hasil akhirnya, Madrid harus puas menutup musim di bawah bayang-bayang Barcelona, tanpa gelar dan dengan banyak pekerjaan rumah.
Masalah Klasik di Lini Pertahanan
Salah satu persoalan utama yang kembali menghantui Madrid adalah lemahnya sektor pertahanan. Cedera beruntun yang menimpa pemain belakang seperti Dani Carvajal, Eder Militao, David Alaba, dan Ferland Mendy membuat stabilitas lini belakang terganggu sepanjang musim.
Total, skuad Real Madrid mengalami 51 insiden cedera sepanjang musim, dengan 37 di antaranya merupakan cedera otot. Jadwal padat dan rotasi yang terbatas menyebabkan beban fisik pemain meningkat drastis. Pemain seperti Jesus Vallejo dan Eduardo Camavinga harus menepi beberapa kali, memaksa Ancelotti melakukan eksperimen taktis yang tidak selalu berbuah hasil maksimal.
Individu Bersinar di Tengah Kelesuan Kolektif
Meski tim secara keseluruhan tampil mengecewakan, beberapa pemain tetap menunjukkan performa luar biasa. Kylian Mbappe menjadi penyerang paling tajam musim ini, mencetak total 42 gol di semua kompetisi dan menyabet Sepatu Emas Eropa. Ia menjadi satu-satunya cahaya terang di musim gelap Madrid.
Jude Bellingham juga patut diapresiasi. Gelandang muda Inggris ini sukses mencatatkan 28 kontribusi gol dan assist dari 51 pertandingan. Meski kerap dimainkan di posisi yang tidak ideal, Bellingham tetap tampil konsisten dan menjadi pilar penting di lini tengah.
Harapan Musim Depan
Musim ini menjadi pengingat bahwa deretan pemain bintang saja tidak cukup untuk membawa Real Madrid kembali ke puncak. Tanpa chemistry yang kuat, kedalaman skuad yang merata, dan rotasi yang efisien, Madrid kembali tertinggal dalam perburuan trofi.
Manajemen klub perlu melakukan evaluasi menyeluruh, baik dari segi kebugaran pemain, strategi pelatih, hingga komposisi skuad. Jika tidak, potensi dari para pemain muda dan bintang seperti Mbappe dan Bellingham bisa kembali sia-sia di musim depan.
Pantau terus perkembangan Real Madrid, statistik pemain, hingga kabar bursa transfer terbaru hanya di ShotsGoal platform pilihan penggemar sepak bola sejati. Dapatkan informasi tercepat dan paling lengkap soal klub favoritmu!