Competitions
Lionel Messi, salah satu pesepak bola terbesar sepanjang masa, mengungkapkan bahwa gol sundulannya ke gawang Manchester United di final Liga Champions 2009 adalah gol paling berkesan dalam kariernya. Meski telah mencetak lebih dari 800 gol sepanjang karier, bintang asal Argentina itu menyebut momen di Stadion Olimpico, Roma, sebagai salah satu yang paling bermakna secara emosional.
Dalam laga final yang digelar pada 27 Mei 2009, Barcelona unggul 2-0 atas Manchester United. Gol pertama dicetak Samuel Eto'o, dan gol kedua yang menjadi sorotan diciptakan Messi pada menit ke-70. Dengan tinggi badan hanya 170 cm, Messi melompat di antara bek United untuk menyambut umpan Xavi Hernandez dan menanduk bola ke pojok gawang Edwin van der Sar.
Momen itu tidak hanya memastikan kemenangan Barca, tetapi juga menjadi trofi Liga Champions pertama Messi. "Gol ini mungkin bukan yang tercantik, tapi punya arti paling dalam buat saya. Itu final Liga Champions pertama saya, dan gol itu membawa kami meraih gelar," ujar Messi dalam sebuah wawancara eksklusif untuk kampanye amal bertajuk A Goal for Life.
Tak sekadar nostalgia, Messi berkolaborasi dengan seniman media digital terkemuka asal Turki, Refik Anadol, untuk mengabadikan momen tersebut dalam bentuk karya seni berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI). Proyek ini menjadi bagian dari kampanye sosial yang menyatukan seni, data, dan sepak bola.
Refik Anadol, yang dikenal atas karyanya yang menggabungkan data biometrik dan seni visual abstrak, mengolah berbagai informasi dari gol tersebut â mulai dari posisi pemain, gerakan, hingga atmosfer stadion menjadi karya visual yang menakjubkan. Dengan sentuhan teknologi biosensing dan AI, Anadol menciptakan interpretasi artistik dari gol Messi, menggambarkan emosi dan keajaiban dalam satu frame digital.
"Gol Messi bukan hanya tentang angka di papan skor. Itu adalah simbol harapan, kerja keras, dan kejayaan," kata Anadol. Messi pun mengaku terkesima melihat bagaimana satu momen diubah menjadi mahakarya seni digital. "Saya penasaran bagaimana dia menangkap emosi dalam satu gol dan menuangkannya dalam bentuk visual. Hasilnya luar biasa," ujarnya.
Karya seni tersebut akan dilelang di rumah lelang bergengsi Christie's New York pada 11 Juni mendatang. Seluruh hasil penjualan akan disalurkan untuk mendukung program pendidikan anak-anak kurang mampu melalui yayasan milik Inter Miami CF, klub yang kini dibela Messi. UEFA juga turut memberikan izin resmi untuk menggunakan cuplikan gol dalam proyek ini.
"Ini adalah cara baru untuk menunjukkan bagaimana olahraga bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat," ujar perwakilan yayasan. Proyek ini sekaligus menjadi simbol kolaborasi unik antara dunia olahraga, seni, dan teknologi demi tujuan kemanusiaan.
Messi, yang selama ini dikenal rendah hati dan aktif dalam kegiatan sosial, berharap inisiatif ini bisa menginspirasi lebih banyak orang. âSepak bola sudah memberi saya segalanya. Kini, saya ingin memberikan sesuatu kembali,â ungkapnya.
Gol Messi di final Liga Champions 2009 bukan hanya soal angka di statistik. Itu adalah simbol era keemasan Barcelona di bawah asuhan Pep Guardiola dan awal dari dominasi Messi di kancah sepak bola dunia. Kini, saat ia mendekati akhir kariernya bersama Inter Miami, Messi terus menciptakan warisan yang melampaui lapangan hijau dari trofi, pengaruh, hingga inisiatif sosial yang menyentuh kehidupan banyak orang.
Gol itu mungkin hanya terjadi dalam hitungan detik, namun maknanya akan bertahan selamanya. Dan melalui karya seni ini, gol tersebut tidak hanya diingat oleh penggemar sepak bola, tapi juga oleh dunia seni dan kemanusiaan.
Ingin terus mengikuti kisah inspiratif dari dunia sepak bola, seni, dan aksi sosial seperti ini? Kunjungi dan follow ShotsGoal sekarang juga! Dapatkan berita terkini, highlight eksklusif, dan konten inspiratif seputar bintang-bintang sepak bola favoritmu!