Competitions
Manchester United tengah bersiap menjalani era baru di bawah kendali Ruben Amorim, Pelatih asal Portugal tersebut berencana melakukan perombakan besar-besaran pada komposisi skuad. Fokus utama Amorim adalah mendatangkan pemain dengan karakteristik fisik yang kuat: cepat, tangguh, dan atletis, khususnya di lini tengah.
Langkah ini diambil sebagai respons atas performa mengecewakan United musim ini. Klub yang dikenal sebagai salah satu yang paling sukses di Inggris itu hanya mengoleksi dua kemenangan sejak Januari dan berisiko finis di posisi ke-17 posisi terendah dalam sejarah modern mereka jika hasil akhir pekan tidak berpihak.
Kegagalan meraih trofi di final Liga Europa kontra Tottenham Hotspur juga menutup peluang Setan Merah tampil di kompetisi Eropa musim depan. Situasi ini memperumit strategi transfer klub karena hilangnya potensi pendapatan hingga 100 juta dollar dari partisipasi di Liga Champions. Meski demikian, dewan direksi tetap memberi dukungan penuh kepada Amorim untuk memulai revolusi tim.
Manchester United hampir mencapai kesepakatan untuk mendatangkan Matheus Cunha dari Wolverhampton Wanderers dengan nilai transfer mencapai 62,5 juta euro. Pemain asal Brasil itu dinilai cocok dengan gaya permainan cepat dan langsung yang diinginkan Amorim.
Selain Cunha, United juga mengincar Liam Delap, penyerang muda milik Ipswich Town. Meski Delap memiliki klausul pelepasan sebesar 30 juta euro, klub harus bersaing ketat dengan Chelsea yang juga menginginkan jasa pemain tersebut. Amorim tertarik pada Delap karena kekuatan fisik dan kecepatannya dinilai bisa menambah daya ledak lini serang.
Tidak hanya sektor depan, Amorim juga memberi perhatian besar pada lini tengah. Menurutnya, area tersebut menjadi kelemahan utama United musim ini. Performa gelandang yang lamban dan kurang agresif membuat United kerap kalah dalam duel fisik di lapangan tengah. Nama-nama seperti Joao Palhinha (Fulham) dan Manuel Ugarte (PSG) disebut menjadi target karena dikenal memiliki daya jelajah tinggi dan kualitas bertahan yang mumpuni.
Kekalahan dari Spurs di final Liga Europa memberikan pukulan telak bagi moral tim dan rencana jangka panjang klub. Tidak hanya kehilangan trofi, tetapi juga kehilangan kesempatan bermain di kompetisi Eropa. Tanpa pemasukan dari UEFA, United harus melakukan pendekatan transfer yang lebih bijak.
Meski begitu, Amorim tetap mendapat lampu hijau untuk bergerak di pasar transfer. Ia tidak hanya mencari pemain dengan kualitas teknis, tetapi juga yang memiliki mentalitas juara. "Tim ini butuh energi baru, pemain yang siap berlari 90 menit, bertarung di setiap bola, dan tidak kenal lelah," ucapnya dalam sesi wawancara terakhir.
Absennya United dari kompetisi Eropa musim depan bisa jadi keuntungan terselubung. Tanpa jadwal padat tengah pekan, Amorim bisa fokus membangun tim yang solid dan memperbaiki fondasi permainan. Ini memberi ruang lebih luas untuk menerapkan strategi baru dan meningkatkan kondisi fisik pemain.
Namun, tantangan tetap besar. Tekanan publik dan ekspektasi tinggi akan tetap membayangi setiap langkah Amorim. Manajemen harus memastikan bahwa setiap perekrutan mendatangkan nilai tambah nyata. Jika tidak, proyek kebangkitan ini bisa berakhir prematur.
Dengan dukungan penuh klub dan strategi transfer yang tepat, Manchester United punya peluang untuk bangkit dan kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Amorim punya visi, dan kini waktunya mendatangkan pemain yang mampu mewujudkan ide-idenya di atas lapangan.
Ingin terus update berita panas seputar bursa transfer Manchester United dan eksklusif lainnya? Kunjungi dan follow ShotsGoal sekarang juga! Dapatkan akses cepat ke info transfer, analisis taktik, dan wawancara pemain favoritmu hanya di ShotsGoal.