Final Liga Europa 2025, Titik Terkelam atau Awal Kebangkitan Manchester United?
Final Liga Europa 2025 menjadi panggung penentuan bagi Manchester United. Bertempat di San Mames, Bilbao, Setan Merah akan berhadapan dengan rival senegara, Tottenham Hotspur, dalam laga yang bisa menentukan masa depan klub baik dari sisi prestasi, finansial, maupun identitas.
Final dengan Taruhan Tinggi untuk Manchester United
Musim ini jelas bukan yang terbaik bagi Manchester United. Klub yang pernah disegani di seluruh dunia itu kini terdampar di posisi ke-16 klasemen Liga Primer Inggris, terpaut jauh dari zona Eropa. Hanya keajaiban di Eropa yang tersisa sebagai satu-satunya peluang mereka untuk menyelamatkan musim yang nyaris menjadi mimpi buruk.
Meski performa domestik mengecewakan, kiprah MU di Liga Europa justru mengesankan. Mereka melangkah ke final dengan meyakinkan setelah menyingkirkan Athletic Bilbao dengan agregat telak 7-1 di semifinal. Namun tantangan berat menanti di final, karena lawan mereka bukan sembarang tim Tottenham Hotspur tampil solid sepanjang turnamen dan mengeliminasi Bodo/Glimt dengan agregat 5-1.
Bagi United, kemenangan di final bukan hanya soal menambah koleksi trofi. Trofi Liga Europa akan membawa tiket otomatis ke Liga Champions musim depan, potensi keuntungan finansial ratusan juta pounds, dan kesempatan tampil di UEFA Super Cup. Sebaliknya, kekalahan bisa membawa konsekuensi besar, dari kehilangan pemasukan Eropa, potensi eksodus pemain, hingga tekanan lebih besar kepada manajemen dan pelatih.
Amorim: 'Menjadi Finalis Tidak Cukup'
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, hanya butuh enam bulan untuk membawa tim ini ke final Eropa. Namun ia sadar, pencapaian ini belum cukup untuk meredam kritikan terhadap performa MU musim ini. Dalam konferensi pers jelang final, Amorim menegaskan bahwa target mereka hanyalah satu: juara.
"Di klub sebesar ini, menjadi finalis saja tidak cukup. Kami harus memenangkan final ini. Ini soal harga diri," ujar Amorim.
Meski masih dalam proses adaptasi dan pembangunan ulang skuad, Amorim menjadikan laga ini sebagai titik balik. Kemenangan akan menjadi bukti kapasitasnya sebagai manajer elite, serta momentum untuk memulai era baru Manchester United yang lebih stabil dan kompetitif.
Dampak Finansial dan Masa Depan Klub
Tak bisa dipungkiri, final ini membawa dampak finansial yang signifikan. Menang berarti Manchester United akan mengamankan pemasukan minimal £100 juta (sekitar Rp 2,1 triliun) dari hak siar, sponsor, dan bonus UEFA. Di tengah kondisi klub yang sedang tidak stabil, angka tersebut bisa menjadi penyelamat
Namun, ada harga yang harus dibayar. Kemenangan akan memicu kenaikan gaji dan bonus untuk para pemain hingga 25 persen. Beberapa pemain seperti Casemiro berpotensi mengantongi gaji mingguan 500.000 Pound setara dengan era kedua Cristiano Ronaldo di Old Trafford. Amorim pun dikabarkan akan mendapatkan bonus khusus apabila mampu membawa trofi pulang ke Manchester.
Menariknya, Amorim secara jujur mengungkapkan bahwa lolos ke Liga Champions belum tentu ideal untuk skuadnya saat ini. "Kami butuh waktu dan proses. Tapi jika kami menang, maka itu akan menjadi peluang emas yang tak boleh kami sia-siakan," ungkapnya.
Apakah ini saatnya Manchester United kembali menunjukkan kelasnya di pentas Eropa? Atau justru babak baru dalam krisis berkepanjangan? Simak analisis lengkap, berita terkini, dan update jelang laga final hanya di ShotsGoal sumber tepercaya untuk semua pecinta sepak bola.